Sabtu, 11 Juni 2011

KTSP


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah salah satu unsur paling penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan merupakan proses pendewasaan diri manusia itu sendiri serta selain itu pendidikan juga merupakan proses pembentukan pribadi dan karakter manusia. Kemudian, pada satu fokus yang lebih khusus yaitu pendidikan formal, manusia diberikan dasar-dasar pengetahuan sebagai pegangan dalam menjalani hidup dan menghadapi kenyataan hidup dimana didalam pendidikan formal dalam hal ini adalah sekolah menjadi suatu jenjang yang mungkin memang sudah selayaknya dilalui dalam proses kehidupan manusia. Kemudian dalam pendidikan sekolah itu, manusia juga selain melatih kedewasaan juga mengasah intelektualitasnya dan kompetensinya dalam tanggung jawab dan kesadaran.
Seperti telah dituliskan sebelumnya, pada dunia sekolah, manusia dilatih intelektualitasnya dengan pengetahuan dan ilmu-ilmu yang diajarkan dalam proses pendidikannya pada jenjang-jenjang yang telah ada dan diatur. Untuk itu, pada pendidikan sekolah sangat diperlukan adanya perencanaan dalam pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan tersebut. Perencanaan yang dimaksud adalah kurikulum pendidikan atau sekolah yang di dalamnya terdapat standar-standar pembelajaran dan pengembangan intelektualitas manusia.
Dari zaman ke zaman sistem kurikulum pendidikan yang ada di Indonesia selalu ada perubahan demi mencerdaskan anak bangsa. Muali dari kurikulum 1994, kurikulum berbasis kompetensi (KBK) hingga saat ini yang diterapka yaitu kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Namun penerapan kurikulum ini belum sepenuhnya terlaksana dengan baik di beberapa sekolah. Karena masih ada guru yang menggunakan kurikulum berbasis kompetensi dalam proses belajar mengajar, serta masih ada peserta didik yang belum bisa untuk mandiri dalam belajar.  Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka laporan observasi ini penulis beri judul “implementasi perubahan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) ke  kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
B. Rumusan Masalah
            Adapun rumusan masalah pada laporan observasi ini yaitu :
  1. apakah yang dimaksud dengan KBK dan KTSP ?
  2. Landasan pengembangan KBK dan KTSP ?
  3. Karakteristik dan tujuan KBK dan KTSP ?
  4. Bagaimana implementasi dari KBK ke KTSP di SMP Bunda ?

C. Batasan Masalah
            Pada laporan observasi ini penulis hanya akan membahas tentang implementasi pelaksanaan KTSP di SMP Bunda dari segi guru dan siswa.

D. Tujuan Penulisan
            Adapun tujuan penulisan laporan observasi ini, yaitu :
  1. Supaya penulis lebih memahami tentang perubahanan kurikulum di sekolah.
  2. Sebagai pedoman untuk lebih meningkatkan keterlaksanaan kurikulum di sekolah.
  3. Untuk sebagai persyaratan tugas akhir mata kuliah Teori Pengembangan Oraganisasi.









BAB II
KAJIAN TEORI

A.  Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) adalah kurikulum yang seperti namanya didasari oleh kompetensi. Kompetensi sendiri adalah pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak secara terus-menerus dan konsisten (Dr. Nurhadi. 2004)
Kurikulum berbasis kompetensi sendiri adalah seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa. Bisa dikatakan bahwa kurikulum ini mengharapkan hasil dimana para siswa dapat melakukan sesuatu dalam konteks tertentu dengan tindakan yang sesuai dengan konteks yang terjadi. Bisa dikatakan juga siswa dapat menyesuaikan diri pada suatu konteks nyata yang terjadi.

B. Landasan Pengembangan KBK
Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk inovasi kurikulum, kemunculan KBK seiring dengan munculnya reformsasi pendidikan diawali dengan kebijaksanaan pemerintah diantaranya lahir Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah, Undang-Undang Nomor 25 tahun 2000 tentang kewenangan pemerintaha dan kewenangan propinsi sabagai daerah otonomi, serta lahirnya Tap MPR No.IV/MPR/1999 tentang arahan kebijaksanaan pendidikan dimasa depan.

C. Karakteristik dan Tujuan KBK

            Dari pengertian tentang KBK, kita dapat menangkap dua makna yang tersirat. Pertama, KBK mengharapkan adanya hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada diri peserta didik melalui serangkaian pengalaman belajar yang bermakna. Kedua, KBK memberikan peluang pada siswa sesuai dengan keberagaman yang dimiliki masing-masing.
            Berdasarkan makna tersebut, maka KBK sebagai sebuah kurikulum memiliki tiga karakteristik utama, yaitu :
  1. KBK memuat sejumlah kompetensi dasar yang harus dicapai.
  2. Implementasi pembelajaran dalamm KBK menekan kepada proses pengalaman dengan memerhatikan keberagaman setiap individu.
  3. Evaluasi dalam KBK menekankan pada evalulasi hasil dan proses belajar.
Setelah kita memahami karakteristik KBK, maka selanjutnya apa yang ingin dicapai oleh kurikulum ini. tujuan KBK adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk menghadapi peranya dimasa mendatang dengan mengembangkan sejumlah kecakapan hidup (Life Skiil). Kecakapan hidup (Life Skiil) adalah kecakapan yang dimi9liki seseorang untuk mau dan berani menghadapi problema hidup dan kehidupan secara wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari dan menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya.
Secara khusus kecakapan hidup (Life Skiil) itu bertujuan, yaitu :
  1. Mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan untuk memecahakan problema yang dihadpi.
  2. Memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan pembelajaran yang fleksibel, sesuai dengan pendidikan berbasis luas (broad baed education)
  3. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya manusia yang ada di masyarakat, sesuai dengan menajemen berbasis sekolah (school baed management)

D. Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran,kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.

E. Landasan Pengembangan KTSP

Dalam Standar Nasonal Pendidikan (SNP Pasal 1, ayat 15) dikemukakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
KTSP disusun dan dikembangkan berdasarkan Undang-undagn No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 36 ayat 1), dan 2) sebagai berikut.
  1. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional  pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
  2. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
Beberapa hal yang perlu dipahami dalam kaitannya dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah sebagai berikut:
ü KTSP dikembangkan sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, potensi dan karakteristik daerah, serta social budaya masyarakat setempat dan peserta didik.
ü Sekolah dan komite sekolah mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, dibawah supervise dinas pendidikan kabupaten/kota, dan departemen agama yang bertanggungjawab di bidang pendidikan.
ü Kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk setiap program studi di perguruan tinggi dikembangkan dan ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan.

F. Karakteristik dan Tujuan KTSP
            Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan bentuk operasional pengembangan kurikulum dalam konteks desentralisasi pendidikan dan otonomi daerah yang akan memberikan wawasan baru terhadap sistem yang sedang berjalan selama ini. Hal ini diharapkan dapat membawa dampak terhadap peningkatan efisien dan efektifitas kinerja sekolah. Khususnya dalam meningkatkan kualitas pengejaran . mengingat peserta didik yang datang dari berbagai latar belakang kesukuan dan tingkat sosial, merupakan salah satu perhatian sekolah harus ditunjukan pada asa pemerataan, baik dibidang sosial, ekonomi maupun po9litik. Disisi lain sekolah juga harus meningkatkan efisiensi, partisipasi dan mutu serta bertanggungjawab kepada masyarakat dan pemerintah.
            Karakteristik KTSP bisa diketahui antara lain dari bagaimana sekolah dan satuan pendidikan dapat mengoptimalkan kinerja, proses profesionalisme tenaga kependidikan serta sistem penilaian. Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukaan beberapa karakteristik KTSP, sebagai berikut :
  1. KTSP memberi kebebasan kepada tiap-tiap sekolah untuk menyelenggarakan program pendidikan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah, kemampuan peserta didik, sumber daya yang tersedia dan kekhasan daerah.
  2. Orang tua dan masyarakat dapat terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
  3. Tim kerja yang kompak dan transparan serta pemimpin yang profesional.
  4. Guru harus mandiri dan kreatif.
  5. Guru diberi kebebasan untuk memanfaatkan berbagai metode pembelajaran.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Hakikat Implementasi KTSP

            Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah bagaimana menyampaikan pesan-pesan kurikulum kepada peserta didik untuk membentuk kompetensi mereka sesuai dengan karakteristik dan kemampuan masing-masing. Tugas guru dalam implementasi KTSP adalah bagaimana memberi kemudahan belajar kepda peserta didik, agar mereka mampu berinteraksi dangan lingkunagn eksternal sehingga menjadi perubahan prilaku sesuai dengan yang dikemukaan dalam standar isi (SI) dan standar kompetensi lulusan (SKL).
            Implementasi kurikulum adalah operasionalisasi konsep kurikulum yang masih bersifat potensial (tertulis) menjadi aktrual dalam bentuk kegiatan pembelajaran. Dengan demikian implementasi kurikulum merupakan hasil terjemahan guru terhadap kurikulum (SK-SD) yang dijabarkan kedalam silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagai rencana tertulis.
            Implementasi kurikulum setidaknya dipengaruhi oleh tiga faktor berikut :
  1. Karakteristik kurikulum; yang mencakup ruang lingkup ide baru su atu kurikulum dan kejelasannya bagi pengguna di lapangan.
  2. Strategi implementasi; yaitu strategi yang digunakan dalam implementasi, seperti sidkusi profesi, seminar, penataran, loka karya, penyediaan buku kurikulum dan kegiatan-kegiatan yang dapat mendorong penggunaan kurikulum dilapangan.
  3. Karakteristik penggunaan kurikulum; yang meliputi pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap guru terhadap kurikulum serta kemampuannya untuk merealisasikan kurikulum dalam pembelajaran.
Pada umumnya pelaksanaan pembelajaran mencakup tiga kegiatan, yakni pembukaan, pembentukan kompetensi dan penutup.
  1. Pembukaan
Pembukaan adalah kegiatan awal yang harus dilakukan guru untuk memulai atau membuka pelajaran. Membuka pembelajaran merupakan suatu kegiatan untuk mencapai kesiapan mental dan menarik perhatian peserta didik secara optimal, agar mereka memusatkan diri untuk belajar sepenuhnya. Untuk kepentingan tersebut guru dapat melakuykan upaya-upaya sebagai berikut :
ü Menumbuhkan kompetensi yang dimiliki peserta didik dengan materi yang akan disajikan.
ü Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan digaris besar materi yang akan dipelajari.
ü Menyampaikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dan tugas yang harus diselesaikan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
ü Mendaya gunakan media dan sumber belajar yang bervariasi sesuai materi yang disajikan.
ü Mengajukan pertanyaan, baik mengetahui pemahaman peserta didik terhadap pembelajaran yang telah lalu maupun untuk menjajaki kemampuan awal berkaitan dengan bahan yang akan dipelajari.
  1. Pembentukan kompetensi
Pembentukan kompetensi peserta didik merupakan kegiatan inti pembelajaran antara lain mencakup penyampaian informasi tentang materi pokok atau materi standar untuk membentuk kompetensei peserta didik, serta melakukan tukar pengalaman dan pendapat dalam membahas materi standar atau memecahkan masalah yang dihadapi bersama. Dalam pembelajaran, peserta didik dibantu oleh guru untuk membentuk kompetensi serta membangun dan memodifikasi kegiatan pembelajaran, apabila kegiatan itu menuntut adanya pengembangn atau modifikasi. Pembentukan kompetensi perlu dilakukan dengan tenang dan menyenangkan. Hal tersebut tentu saja menuntuk aktifitas dan kreativitas guru dalam menciptakan lingkungan yang kondusif. Pembentukan kompetensi dikatakan efektif apabila seluruh peserta didik terlibat secara aktif, baik mental, fisik maupun sosialnya.

  1. Penutup
Penutup merupakan kegiatan akhir yang dilakukan guru untuk mengakhiri pembelajaran. Dalam kegiatan penutup ini guru berupaya untuk mengetahui pembentuka kompetensi dan pencapaian tujuan pembelajaran, sertya pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari, sekaligus mengakhiri kegiatan pembelajaran. Untuk itu guru dapat melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut ;
ü Menarik kesimpulan tentang materi pelajaran  yang telah dipelajari
ü Mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengukur tingkat pencapaian tujuan dan keefektifan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
ü Menyampaikan bahan pemdalaman yang harus dipelajari dan tugas yang harus dikerjakan.
ü Memberikan postes baik secara lisan, tulisan maupun perbuatan.

B. Implementasi (KTSP) di SMP Bunda Padang

            Dalam penerapan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) di SMP Bunda Padang belum sesuai  dengan apa yang dijelaskan pada topik diatas. Dapat dilihat sewaktu penulis melakukan observasi ke sekolah dalam pelaksanana pembelajaran di kelas hanya beberapa guru yang bisa menerapkan proses pembelajaran sebagaimana yang di jelaskan diatas.
            Namun beberapa guru lainya malakukan proses melajar mengajar seperti yang telah biasa guru tersebut lakukan yaitu dengan metode ceramah. Disini guru  memulai pembelajaran dengan mengambil absen tampa memperhatikan kondisin kelas dan duduk siswa, setelah guru mengambil absen guru tersebut menjelaskan materi pembelajaran dan disela-sela menyampaikan materi pembelajaran guru tersebut mengajukan pertanyaan kepada beberapa siswa dan siswa tersebut menjawabnya. Bagi siswa yang tadak bisa menjawab maka guru tersebut melemparkan pertanyaan itu kepada siswa lain dan setelah itu barulah guru tersebut menjelaskan kembali materi pelajaran.
            Sebelum mengakgiri pelajaran guru memberikan latihan dan terkadang kuis untuk mengetahui pemahaman peserta didik pada materi yang telah dibahas. Dalam mengakhiri materi pembelajaran guru hanya memberi tugas untuk materi selanjutnya dan terkadang juga guru tidak memberikan tugas.
            Untuk mengupayakan supaya guru bisa lebih menerapkan KTSP dalam pembelajaran dikelas, sebaiknya guru-guru yang masih belum memahami tentang KTSP seharusnya diikuti pelatihan, seminar ataupun loka karya tentang KTSP.
            Namun bagi siswa SMP Bunda Padang ketika memasuki perubahan kurikulum dari KBK ke KTSP menagng sidikit sulit untuk bisa diterima siswa. Karena dari kulrikulum KBK yang biasanya gurulah yang lebih aktif namun ketika kurikulum tingkat satuan pendidikan diterapkan yang mana siswa di tuntut aktif dari pada guru. Dini penana guru hanya membantu dan mengarahkan siswa dalam belajar.
            Setelah beberapa semester diterapkan siswa sudah mulai terbiasa untuk belajar mandiri. Dalam hal ini guru sangat berperan penting untuk meningkatkan kualitas belajar siswa di sekolah guna mencapai tingkat mutu pendidikan.















BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) adalah kurikulum yang seperti namanya didasari oleh kompetensi. Kompetensi sendiri adalah pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak secara terus-menerus dan konsisten.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

B. Saran

  1. Teruslah tingkatkan kedisiplinan anda untuk membangun system pendidikan di Indonesia terus maju.
  2. Bagi guru yang mengajar upayakanlah menggunakan metode-metode baru dalam proses belajar mengajar dan upayakan terlakasananya KTSP.
  3. Bagi kepala sekolah bimbinglah guru untuk terlaksananya KTSP di sekolah.











DAFTAR  PUSTAKA

Mulyasa, (2009), Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah, Jakarta ; Bumi Aksara
Mulyasa, (2009) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung ; Rosda
Sanjaya. Wina, (2008), Pembelajaran dan Implementasi Kurikulun Berbasis Kompetensi, Jakarta ; Kencana























KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah menberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat membuat laporan observasi yang berjudul Implementasi Perubahan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) ke Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SMP Bunda Padang”. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas akhir dari mata kuliah Teori Pengembangan Organisasi.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak bantuan yang penulis terima dalam penulisan laporan ini. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1.      Kedua orangtua yang telah melahirkan, menjaga, membesarkan dan  membimbing saya.
2.      Bapak dosen pembimbing mata kuliah Teori Pengembangan Organisasi.
3.      Rekan-rekan dan berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu yang ikut berpartisipasi memberikan bantuan dan juga dorongan, semangat kepada penulis dalam membuat laporan ini.
Akhirnya penulis berharap agar laporan observasi ini bisa menjadi bahan bacaan bagi siapa saja yang peduli pada pendidikan, kritik dan saran yang membangun dari siapa saja tetap penulis tunggu dan akan penulis gunakan sebagai bahan untuk memperbaiki penampilan dan subtansi isi laporan ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada pembaca yang berkenan memberikan kritik dan saran terhadap isi laporan observasi ini.

Padang, 11 Januari 2011


Penulis




-i-
 
 

DAFTAR ISI

HALAMAN UTAMA
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I      PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang................................................................................. 1
B.       Rumusan Masalah ........................................................................... 2
C.       Batasan Masalah .............................................................................. 2
D.       Tujuan  Penulisan ............................................................................ 2
BAB II    PEMBAHASAN
A.    Pengertian  Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)...............        3
B.     Landasan Pengembangan KBK ..............................................        3
C.     Karakteristik dan Tujuan KBK ...............................................        3
D.    Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)  ...        4
E.     Landasan Pengembangan KTSP .............................................        5
F.      Karakteristik dan Tujuan KTSP ..............................................        6
BAB III   PEMBAHASAN
A.       Hakikat Implementasi KTSP  ..................................................        7
B.        Implementasi (KTSP) di SMP Bunda Padang  .......................        9
BAB IV   PENUTUP
C.        Penutup ....................................................................................      11
D.       Saran ........................................................................................      11
DFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
- Surat keterangan observasi di SMP Bunda Padang






-ii-
 

1 komentar:

  1. Casino 2021 | DRMCD
    Slot Games. Casino games are played in a 성남 출장샵 real, 창원 출장샵 fair and fast format. All of the slots 목포 출장마사지 are designed and tested in accordance with 남양주 출장샵 the Casino  Rating: 4 · 의왕 출장안마 ‎4 reviews

    BalasHapus